70 Tahun Masih Belum Berubah
"Setelah 70 tahun Indonesia merdeka, apakah kita sudah makmur?", demikian tanya Ali Akbar dalam suatu seminar bertajuk "Penguatan Ekonomi Nasional Melalui Penguatan Kualitas Manusia" di Hotel Pullman ((20/08/2015). Menurut Ali Akbar, Indonesia tidak bisa disebut sebagai negara maju, bahkan sekarang mengalami perlambatan ekonomi. Penulis buku 9 Ciri Negatif Manusia Indonesia ini mengatakan, "Persoalan perekonomian Indonesia bukan hanya persoalan ekonomi semata. Salah satu persoalan mendasar justru terletak pada manusia Indonesia itu sendiri". Dalam seminar yang diselenggarakan oleh Yayasan Nabil tersebut, Ali Akbar menjelaskan bahwa, pada tahun 1977 Mochtar Lubis pernah menyampaikan di Taman Ismail Marzuki tulisan yang berjudul "Manusia Indonesia: Sebuah Pertanggung Jawaban". Di situ, kata Ali Akbar, Mochtar menyebutkan ciri manusia Indonesia, antara lain: Hipokrit atau munafik, Segan dan enggan bertanggung jawab, Berjiwa feodal, Masih percaya tahayul, Artistik, Watak yang Lemah, Karakter yang kurang kuat, Tidak hemat, Tidak suka bekerja keras, Kurang sabar, Cepat cemburu dan dengki, Manusia sok, Tukang tiru, Malas-malasan, Kurang peduli nasib orang lain, Berhati lembut di mulut. Ali Akbar yang merupakan Dosen Arkeologi UI tertarik untuk melakukan penelitian dan membuktikan kebenaran ciri-ciri yang disebutkan oleh Mochtar Lubis. Ali Akbar melakukan penelitian yang melibatkan 1000 mahasiswa yang berasal dari 10 Perguruan Tinggi dengan kisaran umur 17-30 tahun, dari tahun 2000 sampai dengan 2010. Dari hasil penelitiannya, diperoleh 10 ciri manusia Indonesia, 9 diantaranya adalah ciri negatif: Ramah, Malas, Tidak disiplin, Korup, Emosional, Individualis, Suka meniru, Rendah diri, Boros, dan Percaya tahayul. "Apa yang disampaikan oleh Pak Mochtar Lubis tahun 1977 lalu kemudian hasil riset tahun 2010 ternyata tidak beda jauh hasilnya. Ada sekitar 70 persen sama. Dapat disimpulkan, tidak terjadi perubahan ciri yang signifikan dari tahun 70-an sampai tahun 2000-an. Jadi, apakah kita sudah merdeka, tapi ciri kita belum berubah", demikian paparnya.(SM)