Kompas, Jumat 7 November 2014 h 11
Anugerah Nabil
Yayasan Bumi Khatulistiwa Menerima Penghargaan
JAKARTA, KOMPAS â Yayasan Bumi Khatulistiwa menerima Anugerah Nation Building 2014 karena konsistensi mereka dalam memberdayakan pelajar prasejahtera di Kalimantan Barat. Anugerah Nation Building ini adalah yang pertama kali diberikan kepada sebuah lembaga, bukan individu.
âAnugerah diberikan kepada orang-orang yang mengabdikan diri membangun bangsa Indonesia tanpa mengenal etnis dan kewarganegaraan mereka. Lembaga yang berdedikasi membantu bangsa tentu juga berhak mendapat penghargaan,â kata Eddie Lembong, Ketua Yayasan Nation Building (Nabil), di sela-sela acara anugerah bertajuk âLilin Penerang dari Kalimantan Baratâ di Jakarta, Kamis (6/11).
Yayasan Bumi Khatulistiwa (YBK) didirikan pada 1997 oleh komunitas etnis Tionghoa asal Kalbar yang berdomisili di Jakarta. Pada 2004, mereka memulai program beasiswa untuk menolong pelajar-pelajar prasejahtera di Kalbar, mulai tingkat SD hingga kuliah strata dua. Program tersebut merupakan inisiatif para anggota YBK atas tertinggalnya mutu sumber daya manusia di Kalbar dibandingkan dengan provinsi lain.
âPelajar yang menerima beasiswa diminta untuk bekerja selama tiga hingga lima tahun di Kalbar setelah lulus. Tujuannya agar orang-orang pintar bisa membangun kampung halaman mereka,â ujar anggota Bidang Pendidikan YBK Hi Po Ngi. Hingga 2013, alumni beasiswa YBK sebanyak 1.578 orang.
Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia, yang juga anggota Dewan Pakar Yayasan Nabil, Saparinah Sadli, menyampaikan dalam pidato pembukaannya bahwa pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan. Sebab, dana pendidikan sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara mayoritas dinikmati di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Tangerang Selatan, Bekasi, serta sekitarnya.
Akibatnya, wilayah lain di Indonesia kesulitan untuk memberikan pendidikan yang layak bagi masyarakat. Misalnya, menurut data Badan Pusat Statistik, pada September 2013, di Kalbar terdapat 394.170 orang miskin. Jumlah ini adalah 8,74 persen dari total penduduk. (DNE)
link berita http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000009940256